Langsung ke konten utama

PUSKESMAS PAMENANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PENJARINGAN SUSPECK TB Paru di Hari peringatan Tuberkulosis (TB) sedunia atau World TB Day 2021

Puskesmas Pamenang

PUSKESMAS PAMENANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PENJARINGAN SUSPECK TB Paru di Hari peringatan Tuberkulosis (TB) sedunia atau World TB Day 2021


kegiatan penjaringan tb paru di desa sungai udang
kegiatan penjaringan tb paru di desa sungai udang


    Hari peringatan Tuberkulosis (TB) sedunia atau World TB Day 2021 jatuh pada hari ini (24/3/2021). Tanggal 24 Maret ditetapkan sebagai Hari TB Sedunia karena bertepatan dengan ditemukannya bakteri penyebab TB oleh Dr. Robert Koch pada 1882. Penemuannya ini membuka jalan untuk diagnosis dan penyembuhan TB di seluruh dunia.

kegiatan penjaringan tb paru di desa sungai udang
    
kegiatan ini dilaksanakan bertepatan pada peringatan hari TB Paru sedunia yang di laksanakan oleh petugas TB M. Haris,Am.Kep dan Laboratorium Intan Kurnia,Am,AKK Puskesmas pamenang pelaksanaan kegiatan tersebut di laksanakan di desa sungai udang kecamatan pamenang kabupaten merangin.
    Melansir dari laman resmi WHO, tahun ini Hari TB Sedunia mengangkat tema "The Clock is Ticking" yang artinya jamnya berdetak. Tema ini menyampaikan bahwa dunia kehabisan waktu untuk bertindak dengan adanya komitmen bahwa TB dibuat oleh para pemimpin global. Hal ini sejalan dengan konteks pendemi COVID-19 yang kini sedang mewabah di seluruh dunia. WHO menyebutkan bahwa TB merupakan salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Setidaknya terdapat 28.000 kasus TB di dunia dan 4.000 orang meninggal dunia akibat TB. Meski mematikan, TB dapat dicegah dan diobati. Sejak tahun 2000, WHO mengklaim bahwa upaya memerangi TB secara global telah menyelamatkan sekitar 63 juta jiwa. 

    Apa itu Tuberkulosis? TB adalah singkatan dari Tuberkulosis yaitu penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan selain menyerang paru-paru, bakteri ini juga dapat menyerang ginjal, tulang belakang, hingga otak. Bakteri penyebab TB menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lain. Risiko penularan TB dapat terjadi apabila penderita TB batuk, berbicara, atau bernyanyi didekat orang yang sehat. Individu sehat yang menghirup bakteri ini dapat terindeksi TB. Mayo Clinic, menyebutkan infeksi TB dapat ditandai dengan beberapa gejala, termasuk: batuk yang berlangsung tiga minggu atau lebih; batuk darah; nyeri dada atau nyeri saat bernapas dan batuk; Kehilangan selera makan dan penurunan berat badan tanpa disengaja; kelelahan; demam; keringat malam; meriang. Infeksi TB akan lebih memburuk pada anak-anak dan individu penderita HIV/AIDS, diabetes, penyakit ginjal, dan kanker. 
    Penularan TB dapat dicegah dengan menjaga kebersihan, mejaga jarak dari orang terinfeksi, dan mengenakan masker. Selain itu, vaksinasi TB sebaiknya dilakukan pada anak sejak bayi. Bagaimana cara memperingati Hari TB Sedunia Di tengah pandemi COVID-19 yang melanda saat ini, WHO menyarankan Hari TB Sedunia dirayakan tanpa berkerumun, yaitu melalui media sosial. 
    Dalam menyambut Hari TB Sedunia, WHO telah menyiapkan sejumlah materi yang dapat disebarluaskan di media sosial bertemakan The Clock is Ticking. Materi-materi tersebut termasuk gambar dan infografis, gambar bergerak (GIF), poster, banner website, hingga video. Seluruh materi kampanye tersebut dapat diunduh secara gratis di laman resmi WHO, yaitu Who.int/campaigns. Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan donasi di sejumlah lembaga donatur TB seperti TB Alliance, atau mulai membuat crowdfunding untuk penderita TB

PATNER MEDIA INFORMASI PUSKESMAS PAMENANG
📱ikuti media sosial Instagram, Youtube dan Facebook: Puskesmas Pamenang
📩 Puskesmaspamenang@gmail.com

penulis ; Febri Prasetya,SKM
PROMOTOR PROMKES PUSKESMAS PAMENANG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuki Era New Normal, Puskesmas Pamenang Perketat Pengawasan Pasien

Masuki Era New Normal, Puskesmas Pamenang Perketat Pengawasan Pasien Wahidin.Am.Kep. Petugas melakuan pemeriksaan suhu tubuh staff Puskesmas pamenang dalam protokol Covid-19 di kantor. Pekan pertama Juni 2020, Kabupaten Merangin mulai menerapkan kebijakan  new normal  atau adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19. Seiring dengan hal itu, ada beberapa layanan jasa dan usaha niaga yang mulai bisa beroperasi seperti sedia kala, namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 termasuk adanya batas jumlah pengunjung dan pengguna jasa. Sejak pandemi virus corona mulai masuk ke Kab.Merangin, pelayanan puskesmas mengalami penyesuaian demi meminimalisasi kontak dengan pasien bergejala COVID-19 seperti batuk dan sesak napas dengan melakukan skrining dalam penerimaan pasien di rawat jalan serta wajib bagi pengunjung untuk menggunakan masker tanpa pengecualian dan membuat pelayanan ispa tersendiri . Tidaklupa jug...

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya.

Puskesmas Pamenang Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya .  Permasalahan sertifikat vaksinasi COVID-19 acap kali dikeluhkan oleh sebagian masyarakat. Ada yang salah data ada juga yang belum mendapatkan sertifikat padahal sudah divaksinasi.  Sertifikat vaksin diberikan kepada seseorang yang telah divaksinasi COVID-19 baik dosis pertama maupun dosis kedua. Keberadaannya saat ini tergolong penting karena menjadi syarat dalam melakukan perjalanan atau syarat akses ke sejumlah fasilitas publik. Sejumlah kendala yang dikeluhkan masyarakat adalah terutama soal kesalahan data dan belum mendapatkan sertifikat tersebut. Pertanyaan-pertanyaan seputar kendala tersebut pun bermunculan di media sosial Kementerian Kesehatan, baik di Instagram, Twitter, maupun Facebook. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan drg. Widyawati, MKM mengatakan masyarakat bisa menyampaikan kendala yang dihadapi melalui email sertifikat@pedulilindungi.id. "Proses perb...

pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah mencapai 100 juta penyuntikan.

Puskesmas Pamenang Jakarta, 1 September 2021 Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa saat ini laju pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah mencapai 100 juta penyuntikan. “Per kemarin 31 Agustus 2021 kita telah mencapai lebih dari 100 juta penyuntikan vaksin COVID-19, yang merupakan kombinasi vaksinasi dosis pertama, dosis kedua dan dosis ketiga,” kata Jubir Nadia dalam keterangan pers di Kementerian Kesehatan pada Rabu (1/9). Pihaknya merinci total vaksinasi dosis pertama sebanyak 63.265.720 atau (30,49%), vaksinasi dosis kedua adalah 36.050.866 atau (17,31%) dan vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan telah mencapai 640.532 atau (43,61%). Menurut Jubir Nadia, capaian ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak seperti TNI, Polri, pemda, organisasi masyarakat, organisasi sosial, organisasi keagamaan, pelaku usaha serta masyarakat secara keseluruhan. Sampai saat ini, pemerintah terus akan menggenjot...