Langsung ke konten utama

TEAM VAKSINATOR PUSKESMAS PAMENANG MENDATANGI LANGSUNG MASYARAKAT UNTUK MENCAPAI TARGET CAPAIAN VAKSINASI COVID 19 DI KABUPATEN MERANGIN DI AKHIR TAHUN 2021

Puskesmas Pamenang
TEAM VAKSINATOR PUSKESMAS PAMENANG  MENDATANGI LANGSUNG MASYARAKAT UNTUK MENCAPAI TARGET CAPAIAN VAKSINASI COVID 19 DI KABUPATEN MERANGIN DI AKHIR TAHUN 2021

PAMENANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin mulai melakukan upaya vaksinasi Covid-19 dengan cara mendatangi warga dari rumah ke rumah atau door to door. Percepatan vaksinasi untuk mencapai herd immunity terus dilakukan oleh berbagai pihak Baik OPD, TNI & POLRI yang ada di kabupaten merangin, salah satunya yang dilakukan oleh Team Vaksinator Puskesmas Pamenang pada tanggal 27 - 31 Desember 2021 pelaksanaan yakni meliputi Desa Karang Berahi, Tanah Abang, Sialang, Kelurahan Pamenang. 






(Dok. Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19)

      Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pandemi virus Corona adalah dengan melakukan vaksinasi COVID-19. Vaksin dapat meredam virus SARS-CoV-2 karena dapat menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Menurut World Health Organization (WHO) kekebalan kelompok yang juga dikenal sebagai         kekebalan populasi, adalah konsep yang digunakan untuk imunisasi, di mana suatu populasi dapat terlindung dari virus tertentu jika ambang cakupan imunisasi tercapai. Kekebalan kelompok tercapai dengan cara melindungi orang dari virus, bukan dengan cara memaparkan orang terhadap virus tersebut.
       Lebih lanjut dikatakan bahwa vaksin melatih sistem imun untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit, atau yang disebut antibodi. Seperti jika seseorang terpapar suatu penyakit, cara kerja vaksin tanpa membuat rasa sakit. Orang yang telah diimunisasi terlindung dari penyakit tersebut dan tidak dapat menyebarkannya, sehingga dapat memutus mata rantai penularan.
    Ilmuwan WHO Dr. Soumya Swaminathan mengatakan virus SARS-CoV-2 adalah virus yang sangat mudah menular. Oleh sebab itu, dibutuhkan setidaknya 60-70% dari populasi untuk memiliki kekebalan agar benar-benar memutuskan rantai penularan.
    Pasalnya, jika hal ini dibiarkan terjadi secara alami (virus hilang dengan sendirinya) akan memakan waktu lama. Tak hanya itu, dampak terburuk akan menyebabkan banyak kerusakan lain. Bahkan jika 1% orang yang terinfeksi pada akhirnya meninggal dunia, maka ini bisa bertambah menjadi sejumlah besar orang, jika dilihat berdasarkan populasi global.
Karena dengan vaksin kita bisa mencapai imunitas dan herd immunity dengan aman. Sedangkan melalui infeksi alami akan membutuhkan biaya dan manusia yang banyak. Dan tentu saja, pilihan yang lebih baik adalah melakukannya melalui vaksin.
    Oleh sebab itu, menurutnya yang harus dilakukan saat ini untuk membantu memperlambat penularan, mengendalikannya, bahkan menahannya adalah dengan langkah-langkah sosial seperti jarak fisik, memakai masker saat berada di tempat ramai, dan sering mencuci tangan.
Tiga hal ini sejalan dengan upaya yang terus dilakukan pemerintah, yaitu 5M protokol kesehatan. Sejak awal pandemi, prokes terus diingatkan agar menjadi sebuah kebiasaan baru bagi masyarakat dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun berada.(Sumber : https://covid19.go.id/p/berita/mengulik-tentang-herd-immunity-covid-19)


PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS PAMENANG.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masuki Era New Normal, Puskesmas Pamenang Perketat Pengawasan Pasien

Masuki Era New Normal, Puskesmas Pamenang Perketat Pengawasan Pasien Wahidin.Am.Kep. Petugas melakuan pemeriksaan suhu tubuh staff Puskesmas pamenang dalam protokol Covid-19 di kantor. Pekan pertama Juni 2020, Kabupaten Merangin mulai menerapkan kebijakan  new normal  atau adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19. Seiring dengan hal itu, ada beberapa layanan jasa dan usaha niaga yang mulai bisa beroperasi seperti sedia kala, namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 termasuk adanya batas jumlah pengunjung dan pengguna jasa. Sejak pandemi virus corona mulai masuk ke Kab.Merangin, pelayanan puskesmas mengalami penyesuaian demi meminimalisasi kontak dengan pasien bergejala COVID-19 seperti batuk dan sesak napas dengan melakukan skrining dalam penerimaan pasien di rawat jalan serta wajib bagi pengunjung untuk menggunakan masker tanpa pengecualian dan membuat pelayanan ispa tersendiri . Tidaklupa jug...

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya.

Puskesmas Pamenang Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya .  Permasalahan sertifikat vaksinasi COVID-19 acap kali dikeluhkan oleh sebagian masyarakat. Ada yang salah data ada juga yang belum mendapatkan sertifikat padahal sudah divaksinasi.  Sertifikat vaksin diberikan kepada seseorang yang telah divaksinasi COVID-19 baik dosis pertama maupun dosis kedua. Keberadaannya saat ini tergolong penting karena menjadi syarat dalam melakukan perjalanan atau syarat akses ke sejumlah fasilitas publik. Sejumlah kendala yang dikeluhkan masyarakat adalah terutama soal kesalahan data dan belum mendapatkan sertifikat tersebut. Pertanyaan-pertanyaan seputar kendala tersebut pun bermunculan di media sosial Kementerian Kesehatan, baik di Instagram, Twitter, maupun Facebook. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan drg. Widyawati, MKM mengatakan masyarakat bisa menyampaikan kendala yang dihadapi melalui email sertifikat@pedulilindungi.id. "Proses perb...

pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah mencapai 100 juta penyuntikan.

Puskesmas Pamenang Jakarta, 1 September 2021 Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa saat ini laju pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah mencapai 100 juta penyuntikan. “Per kemarin 31 Agustus 2021 kita telah mencapai lebih dari 100 juta penyuntikan vaksin COVID-19, yang merupakan kombinasi vaksinasi dosis pertama, dosis kedua dan dosis ketiga,” kata Jubir Nadia dalam keterangan pers di Kementerian Kesehatan pada Rabu (1/9). Pihaknya merinci total vaksinasi dosis pertama sebanyak 63.265.720 atau (30,49%), vaksinasi dosis kedua adalah 36.050.866 atau (17,31%) dan vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan telah mencapai 640.532 atau (43,61%). Menurut Jubir Nadia, capaian ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak seperti TNI, Polri, pemda, organisasi masyarakat, organisasi sosial, organisasi keagamaan, pelaku usaha serta masyarakat secara keseluruhan. Sampai saat ini, pemerintah terus akan menggenjot...